Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 15:26:16【Resep】945 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(9)
Sebelumnya: KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
Selanjutnya: Rutan Cipinang
Artikel Terkait
- Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional
 - Anak sering mimisan? Jangan panik, ini cara mudah mengatasinya
 - Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher
 - Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita
 - Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
 - Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif
 - Pemprov Banten percepat pembangunan dapur MBG bagi jutaan pelajar
 - Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa
 - Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera
 - Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan
 
Resep Populer
Rekomendasi

BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati

Polres Ponorogo bangun tiga dapur SPPG dukung program MBG

Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan

Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir

Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba

Pentingnya kesiapsiagaan orang tua saat kondisi darurat anak

Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China

560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi